Institusi pendidikan tinggi harus berkontribusi dalam mengatasi masalah permintaan energi berbasis fosil di Indonesia. Institusi pendidikan tinggi dapat berkontribusi dalam mengurangi konsumsi energi dengan menerapkan kebijakan green campus dan mengembangkan sistem energi terbarukan, termasuk menciptakan instalasi tenaga surya/photovoltaic skala menengah di kampus.
Penelitian ini menganalisis kelayakan pengembangan pembangkit listrik photovoltaic (PV) di Kampus V UNS Pabelan. Analisis techno-economic dari sistem energi surya yang diusulkan dianalisis menggunakan perangkat lunak HOMER. Parameter yang digunakan sebagai analisis kelayakan teknis adalah profil beban listrik, PV area, serta spesifikasi komponen yang digunakan. Aspek ekonomi dari rancangan proyek dianalisis berdasarkan parameter standar, yaitu metode NPC (Net Present Cost) dan IRR (Internal Rate of Return). Studi kelayakan dari pembangkit energi photovoltaic dilakukan berdasarkan umur proyek yaitu 25 tahun.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa profil kebutuhan listrik di kampus V UNS Pabelan adalah sebesar 543kWh/hari dengan beban puncak 81,62kWh. Area yang dapat dimanfaatkan sepenuhnya sebagai luas modul adalah seluas 946m^2. Sistem pembangkit yang paling efisien dan layak secara teknis dikembangkan di wilayah kampus V UNS Pabelan adalah sistem pembangkit listrik tenaga surya yang terhubung dengan jaringan listrik konvensional atau yang biasa disebut sistem PV-Grid  dengan kapasitas 150kW. Namun, secara ekonomis saat ini sistem PV-Grid tidak lebih ekonomis dari pembelian listrik dari jaringan konvesional dengan harga listrik Rp.900,00/kWh. Sistem PV-Grid menjadi paling ekonomis pada harga listrik Rp.1.400,00/kWh. Akhirnya, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai preferensi oleh pemangku kepentingan dan pembuat kebijakan yang relevan dalam mengembangkan sistem energi terbarukan yang terhubung dengan jaringan konvensional di kampus.