ABSTRAK

Latar Belakang : Tekanan panas dan beban kerja fisik dapat menyebabkan beban tambahan pada sirkulasi darah. Pada waktu melakukan pekerjaan fisik yang berat di lingkungan panas, maka darah akan mendapatkan beban tambahan karena harus membawa oksigen ke bagian otot yang sedang bekerja dan membawa panas dari dalam tubuh ke permukaan kulit. Akibat dari pekerjaan ini maka frekuensi denyut nadi pun akan lebih banyak lagi atau meningkat sehinggat terjadinya perubahan tekanan darah pada pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tekanan panas dan beban kerja dengan perubahan tekanan darah pada pekerja bagian giling simplisia PT. Jamu Air Mancur Surakarta.
Metode Penelitian : Metode penelitian yang digunakan adalah observational analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional dan pengambilan sampel menggunakan total sampling. Responden pada penilitian ini berjumlah 31 pekerja dibagian giling simplisa PT. Jamu Air Mancur Surakarta. Pengambilan data untuk pengukuran tekanan panas menggunakan alat heat stress area monitor, beban kerja menggunakan alat stopwatch, dan tekanan darah menggunakan alat tensimeter manual. Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan korelasi Pearson dan Spearman, dan uji statistik korelasi menggunakan program SPSS 24 ver.  
Hasil : Hasil uji korelasi Spearman untuk tekanan panas dengan tekanan darah sistolik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tekanan panas dengan perubahan tekanan darah. Hasil uji korelasi Spearman untuk beban kerja dengan tekanan darah sistolik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan perubahan tekanan darah.

Simpulan : Terdapat hubungan antara tekanan panas dengan perubahan tekanan darah pada pekerja bagian giling simplisia PT. Jamu Air Mancur dan tidak terdapat hubungan antara beban kerja dengan perubahan tekanan darah pada pekerja bagian giling simplisa PT. Jamu Air Mancur.

Kata Kunci : Tekanan Panas, Beban Kerja Fisik, dan Tekanan Darah