ABSTRAK

Pada era globalisasi ini tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang cepat dan berkualitas akan semakin tinggi. Perkembangan teknologi informasi saat ini juga mulai dimanfaatkan oleh pemerintah. Tak terkecuali Pemerintah Kota Surakarta yang meluncurkan Solo Smart City yang didalamnya terdapat berbagai fasilitas. Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pelayanan adalah program e-kelurahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan proses implementasi program e-kelurahan dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung maupun menghambat dalam pelaksanaan program e-kelurahan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang berfokus pada proses implementasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Teori Charles Jones digunakan untuk menggambarkan proses implementasi program, sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh dilihat dari model George Edward. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi, proses validitas data dilakukan dengan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa proses implementasi program e-kelurahan di Kecamatan Laweyan terbagi kedalam tiga tahapan yaitu tahap pengorganisasian, interpretasi, dan aplikasi. Terdapat bebrapa faktor yang mendukung proses implementasi antara lain sumber daya anggaran yang digunakan, sikap pelaksana yang berkomitmen dalam menjalankan program, serta adanya SOP yang mengatur bagaimana dalam menjalankan program ekelurahan. Selain itu terdapat faktor yang menghambat proses implementasi seperti tidak adanya komunikasi yang dilakukan oleh pihak Kelurahan Purwosari dan Kelurahan Panularan kepada masyarakat, dan sering terjadinya gangguan pada server aplikasi e-kelurahan.

Kata kunci: Implementasi, Pelayanan Publik, Administrasi Kependuduka