ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas dari kenaikan NJOP terhadap penerimaan pajak bumi dan bangunan di Kota Surakarta. Dalam kasus ini peneliti menghitung tingkat efektivitas dan kontribusi pajak bumi dan bangunan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Surakarta.  Peneliti menggunakan data yang berasal dari dua sumber, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang didapat langsung dari sumbernya melalui pengamatan dan wawancara secara langsung dengan pihak yang berkaitan lalu hasilnya dicatat sendiri tanpa melalui perantara pihak lainnya. Sedangkan data sekunder merupakan data-data dari perusahaan dan studi kepustakaan yang dijadikan sebagai sumber data. 
Peneliti menemukan adanya kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang ditemukan berupa peningkatan tingkat efektivitas penerimaan PBB-P2 sebesar 70% atau setara dengan Rp 3.231.882.247,00 setelah adanya kenaikan NJOP. Hal tersebut juga berimbas pada peningkatan penerimaan pajak daerah sebesar 3,3% atau setara dengan Rp 11.122.588.703,00. Kekurangan yang ditemukan berupa stagnannya kontribusi PBB terhadap pajak daerah dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dikarenakan masih belum maksimalnya kebijakan kenaikan NJOP yang baru berjalan selama 3 bulan. 
Kata kunci: Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan, kenaikan NJOP, efektifitas.