ABSTRAK

Arah politik luar negeri Turki era Presiden Recep Tayyip Erdogan adalah inti dari penelitian ini, dimana pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dan pengumpulan data menggunakan studi pustaka, dengan analisis data kualitatif yang mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sementara itu, kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah two level game theory, world system theory, dan national interest. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui arah politik dan kebijakan luar negeri Turki pada era Presiden Recep Tayyip Erdogan. Hasil dari penelitian ini menjabarkan bahwasanya perpolitikan luar negeri Presiden Erdogan lebih agresif dalam menjalankan perpolitikan luar negeri Turki yang independen yang sesuai dengan manifesto Erdogan, daripada pendahulunya, yaitu Presiden Abdullah Gul, dimana Turki tidak selalu bergantung pada Uni Eropa dan Amerika Serikat. Erdogan sendiri membawa Turki untuk lebih aktif lagi dalam permasalahan di Timur Tengah, seperti konflik Israel-Palestina dan juga konflik negara-negara Teluk dengan Qatar. Turki meningkatkan hubungan dan pengaruhnya di benua Afrika dengan membangun basis militer di Somalia dan kerjasama ekonomi dengan negara-negara Afrika. Turki juga menjadi dialog partner dalam organisasi SCO (Shanghai Cooperation Organisation) dan dekat dengan Rusia, yang dibuktikan dengan membeli sistem anti misil Rusia dan juga rutin mengadakan pertemuan trilateral dengan Rusia dan Iran.  

Kata kunci: Turki, Uni Eropa, Recep Tayyip Erdogan, National Interest, Two Level Game, World System.