ABSTRAK

Latar Belakang: Perkembangan bicara dan bahasa dianggap sebagai indikator penting dari perkembangan anak untuk keberhasilan sekolah di masa datang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara pola asuh orang tua, bilingual, lingkungan sosial, status gizi anak, jenis kelamin, pendidikan ibu, pendapatan keluarga dan PAUD di Surakarta.

Subjek dan Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan  cross  sectional.  Sampel  dipilih  secara  stratified  random  sampling pada level PAUD dan simple random sampling pada level individu dengan jumlah sampel 200 subjek. Data di analisis menggunakan Analisis Uji Regresi Logistik Multilevel dengan program STATA 13.

Hasil: Terdapat tujuh variabel pada level individu yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan bicara dan bahasa anak prasekolah dan secara statistik signifikan yaitu pola asuh orang tua (b= 2.76; 95% CI= 1.16 sampai 4.08; p
<0.001), bilingual (b= -4.46; CI= -6.53 sampai -2.39; p <0.001), lingkungan sosial (b= 1.80; 95% CI= 0.10 sampai 3.50; p <0.038), status gizi anak (b= 2.44; 95% CI= 0.38 sampai 4.08; p <0.003), jenis kelamin (b= 2.03; 95% CI= 0.38 sampai
3.68; p <0.016), pendidikan ibu (b= 1.50; 95% CI= 0.14 sampai 2.86; p <0.031) dan  pendapatan  keluarga  (b=  1.69;  95%  CI=  0.15  sampai  3.23;  p  <0.031). Terdapat pengaruh konstektual PAUD terhadap perkembangan bicara dan bahasa anak dengan ICC = 28.06%.

Kesimpulan: Terdapat pengaruh pola asuh orang tua yang baik (demokratis), bilingual, lingkungan sosial yang baik, status gizi anak yang baik, jenis kelamin anak, pendidikan ibu yang tinggi dan pendapatan keluarga yang tinggi terhadap perkembangan bicara dan bahasa anak prasekolah. Terdapat pengaruh konstektual PAUD terhadap perkembangan bicara dan bahasa anak prasekolah.

Kata Kunci: analisis multilevel, pola asuh, bilingual, lingkungan sosial.