ABSTRAK

 Beton mutu tinggi memadat mandiri (High Strength Self-Compacting Concrete (HSSCC)) merupakan jenis beton yang memiliki kuat tekan tinggi dan mampu mengalir mengisi bekisting tanpa perlu bantuan alat penggetar dalam proses pemadatannya serta tanpa terjadi bleeding ataupun segregasi. Penambahan metakaolin dalam campuran beton bertujuan untuk meningkatkan kuat tekan beton. Melalui reaksi pozzolanik senyawa silika pada metakaolin dengan senyawa CH hasil reaksi hidrasi dihasilkan senyawa CSH yang berperan sebagai perekat sekaligus filler sehingga mampu meningkatkan mutu dari beton.

Penelitian ini mengamati perubahan pada parameter SCC akibat dari penambahan metakaolin dan variasi pada faktor air semen (FAS). Paramter SCC yang tinjau meliputi parameter fillingabiliy, passingability, dan segregation resistance yang nilainya diperoleh dengan melakukan 5 metode pengujian yaitu pengujian t500 flow-table, diameter sebaran (d), h2/h1 L-box, V-funnel (t0), dan V-funnel t5 menit. Kemudian dari data yang diperoleh dilakukan analisi untuk mengetahui pengaruh dari penambahan metakaolin dan variasi FAS yang dilakukan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran beton dengan nilai FAS yang semaki tinggi menghasilkan beton dengan parameter SCC yang semakin baik dan lebih mudah untuk dikerjakan, namun penggunaan FAS yang terlalu tinggi menyebabkan resiko terjadinya segregasi pada campuran beton semakin meningkat. Kemudian penambahan metakaolin menghasilkan beton dengan viskositas yang lebih tinggi dibandingkan dengan beton normal dan viskositas campuran semakin meningkat seiring dengan persentase metakaolin yang digunakan pada campuran beton. Hal terebut dikarenakan ukuran partikel metakaolin kecil menghasilkan luas penampang yang semakin luas, sehingga membutukan lebih banyak air untuk bereaksi. Disisi lain penambahan metakaolin juga dapat menurunkan resiko terjadinya segregasi.

Kata kunci: Beton mutu tinggi, metakaolin, faktor air semen, parameter SCC, workabilitas