Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) sekaligus seniman, Ratna Sarumpaet  ditangkap polisi terkait penyebaran berita bohong tentang penganiayaannya oleh oknum tertentu. Kebohongan penganiayaan Ratna Sarumpaet tersebut untuk menutupi bahwa Ratna telah melakukan operasi plastik yang tidak ingin Ia tunjukkan ke publik. Isunya menjadi sorotan media karena Ia juga merupakan Juru Kampanye Nasional pasangan calon presiden dan wakil presiden PrabowoSandiaga. Cerita penganiayaan Ratna Sarumpaet menjadi  kontroversi sebab kasus hoaks Ratna Sarumpaet sarat akan kepentingan politik antara kedua kubu caprescawapres Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandiaga.

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis media online Kompas.com dan  republika.co.id dalam membingkai berita politik kasus Hoaks Ratna Sarumpaet. Selain itu, penulis juga tertarik akan kajian komunikasi politik pembunuhan karakter yang dibangun oleh kedua media pada kasus tersebut. Analisis framing digunakan untuk menganalisis  pembingkaian berita Isu Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet  yang dibangun Kompas.com dan Republika.co.id pada periode Oktober 2018. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tenik analisis data yang digunakan adalah analisis  framing Robert N Entman dengan struktur analisis: Define Problem, Diagnose Causes, Make Moral Judgement, dan Treatment Recommendation.   
Hasil temuan penelitian menunjukkan penyeleksian isu pada kasus hoaks Ratna Sarumpaet pada Kompas.com berupa kasus hoaks tersebut tidak berpengaruh pada kubu Prabowo. Sedangkan Republika.co.id  menyeleksi isu bahwa hoaks Ratna Sarumpaet merugikan nama baik kubu Prabowo-Sandiaga. Sementara, tindakan character assassination atau  pembunuhan karakter terlihat dari pemberitaan kedua media yang menyudutkan Ratna Sarumpaet dan tidak memberikan kesempatan Ratna berpendapat setelah Ia mengakui kesalahannya. Kedua media berfokus pada isu politik yang menyangkut dua kandidat pasangan capres-cawapres dan proses hukum Ratna Sarumpaet. 
Kata kunci: Analisis Framing, Hoaks Ratna Sarumpaet, Pembunuhan Karakter