Abstrak
Indonesia merupakan negara yang dikenal dengan keragaman yang ada didalamnya. Pluralisme ini terjalin dalam satu ikatan bangsa Indonesia sebagai satu kesatuan bangsa yang utuh dan berdaulat. Kota Salatiga merupakan suatu daerah yang masyarakatnya memiliki beraneka ragam etnis yang berasal dari latar belakang suku bangsa, agama, dan adat istiadat yang berbeda. Suasana kehidupan beragama yang harmonis di lingkungan masyarakat Salatiga dengan berbagai latar belakang agama terbangun karena toleransi masyarakat yang saling menghargai adanya perbedaan. Percik Salatiga hadir sebagai lembaga independen yang memberikan pendidikan demokrasi dan toleransi kepada masyarakat agar masyarakat dapat menerima perbedaan sebagai sebuah rahmat dan kehendak Tuhan. Sebagai bagian dari masyarakat, Percik turut serta dalam menjaga kerukunan umat beragama di Kota Salatiga.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi komunikasi Lembaga Persemaian Cinta Kemanusiaan (Percik) dalam menjaga kerukunan umat beragama di Kota Salatiga. Metode dalam penelitian ini ialah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara secara mendalam (indeepth interview), observasi dan dokumentasi.
Strategi komunikasi yang diterapkan oleh Percik dalam menjaga kerukunan umat beragama dilakukan dengan konsep tahapan strategi komunikasi menurut Marhaeni Fajar. Strategi komunikasi tersebut dilakukan dengan tahapan mengenal sasaran komunikasi, menyusun pesan, menetapkan metode dan pemilihan media. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengenalan khalayak oleh Percik pengumpulan fakta serta sejarah, analisis kebutuhan khalayak, dan identifikasi permasalahan yang dihadapi khalayak strategi komunikasi. Kemudian penyusunan pesan untuk mendorong masyarakat pada penyadaran akan dasar-dasar kehidupan masyarakat plural dan toleransi dalam seluruh kehidupan sosial. Metode yang digunakan Percik yaitu metode redundancy atau repetition, metode canalizing, metode informatif dan edukatif. Sedangkan media yang digunakan melalui komunikasi langsung dan komunikasi tidak langsung.

Kata Kunci: Strategi Komunikasi, Kerukunan Beragama, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)