Abstrak

Penelitian ini menyoroti penggunaan teori face negotiation dalam upaya menjalin persahabatan antar etnis oleh mahasiswa Jawa dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Penggunaan face negotiation dalam persahabatan antar etnis dapat mengatasi hambatan komunikasi  dan  meminimalisir  terjadinya  konflik.  Penelitian  ini  bersifat  kualitatif dengan metode penelitian studi kasus tunggal terpancang, dan pendekatan deskriptif. Wawancara dan FGD dilakukan kepada para responden mahasiswa dari tiga universitas di kota Solo, yakni UNS, ISI dan USB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan komunikasi yang dihadapi oleh para responden adalah bahasa, kepercayaan, norma dan pola  budaya,  nilai  budaya,  stereotip,  dan  etnosentrisme.  Face   negotiation   para responden dipengaruhi dari tipe persahabatan yang mereka jalani. Selain itu, negosiasi wajah paling banyak dilakukan oleh mahasiswa NTT terhadap mahasiswa Jawa. Keberhasilan face negotiation mendukung terjadinya keterbukaan dan juga familiarity, similarity, proximity, hingga mindfulness dan kemampuan untuk memaafkan. Dalam jangka panjang memberikan kesempatan akan kontak yang intens dengan kelompok etnis berbeda yang mendukung pemahaman akan perbedaan budaya sehingga meminimalisir terjadinya prejudis, mendukung perdamaian, resolusi konflik, serta pemahaman utuh akan ke-Bhinnekaan Tunggal Ika.

Kata  kunci:  Face Negotiation Theory, Komunikasi Antar Budaya, Persahabatan, Hambatan Komunikasi