Abstrak

Latar Belakang: Sindrom ovarium polikistik (SOPK) adalah kelainan endokrin pada wanita yang ditandai dengan peningkatan kadar androgen, disfungsi ovulasi, dan morfologi ovarium polikistik. Pada SOPK terjadi perubahan pada endometrium dan penanda reseptivitas endometrium salah satunya VEGF. VEGF meningkatkan permeabilitas dan dilatasi pembuluh darah endometrium yang berperan penting dalam implantasi. Disfungsi pada endometrium ini yang. disfungsi endometrium juga mempengaruhi infertilitas pada pasien SOPK
Tujuan: Penelitian dilakukan untuk mengetahui perbedaan ekspresi VEGF pada pasien SOPK dibandingkan dengan wanita normal dan untuk mengetahui variabel eksternal yang mempengaruhi VEGF.
Metode: Studi observasional dengan pendekatan case control, pada poliklinik Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr. Moewardi, Surakarta, Indonesia dimulai dari Juli 2020 hingga jumlah subjek terpenuhi. Populasi melibatkan 60 subjek, 30 subjek SOPK yang infertil (diagnosis berdasarkan kriteria Rotterdam, konsensus 2003) dan 30 subjek normal sebagai kelompok kontrol. Data demografis dicatat sepert usia, riwayat keluarga dengan SOPK, menarche, BMI, pekerjaan, tingkat pendidikan. Dilakukan seleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi kemudian dinilai ekspresi VEGF yang didapatkan dari biopsi endometrium pada hari ke 19-24 menstruasi menggunakan pemeriksaan imunohistokimia (IHC). Analisis statistik dengan uji Mann-whitney dan regresi linier dengan menggunakan SPSS 22.0.
Hasil: Rerata ekspresi VEGF pada SOPK (mean=64,33; SD=44,43) lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol (mean= 7,90; SD= 8,73) yang berbeda secara signifikan (p< 0 b=56,93, xss=removed b=42,09, CI95%=64,26 xss=removed xss=removed xss=removed>Kesimpulan: Ekspresi VEGF lebih tinggi pada endometrium wanita dengan SOPK dibandingkan dengan normal.

Kata Kunci: VEGF, endometrium, sindroma ovarium polikistik