Latar Belakang: Coronavirus disease-19 (COVID) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 dengan berbagai gejala termasuk gejala paru dan ekstra paru. Manifestasi dermatologi telah dilaporkan pada pasien dengan kasus yang terkonfirmasi. Meskipun demikian, belum banyak penelitian yang meneliti hubungan antara manifestasi dermatologi COVID-19 dengan tingkat keparahannya.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan metode cross-sectional. Sampel ditentukan dengan menggunakan consecutive sampling. Data diambil dari rekam medis pasien COVID-19 sejak Februari 2020 hingga Mei 2021. Terdapat 74 rekam medis yang telah diseleksi dari kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan uji chi-square dengan taraf signifikansi <0>Hasil: Manifestasi dermatologis ditemukan pada 13,51% sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara manifestasi dermatologis dengan derajat keparahan penyakit COVID-19 (p=0,736).
Simpulan: Manifestasi dermatologis pada pasien COVID-19 tidak berhubungan dengan keparahan penyakit. Berbagai manifestasi dermatologis ditemukan seperti ruam makulopapular, vesikular, urtikaria, vasikular, pernio, dan pustula disertai gejala penyerta seperti pruritus dan nyeri.
Kata Kunci: COVID-19, Manifestasi Dermatologi, Kulit, Tingkat Keparahan