Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan eksistensi asas keseimbangan pada perjanjian baku dengan kedudukan para pihak dalam perjanjian pinjaman dan keabsahan perjanjian pinjaman di koperasi yang memuat klausula baku pada Putusan Pengadilan Negeri Kediri Nomor 15/Pdt.G/2013/PN.Kdr. Penulisan ini merupakan penelitian hukum normatif dengan sifat penelitian preskriptif. Penulis dalam melakukan penelitian ini menggunakan pendekatan undang-undang, pendekatan konseptual, dan pendekatan kasus. Bahan hukum yang digunakan adalah bahan hukum primer dan sekunder. Teknik pengumpulan bahan hukum yang digunakan adalah studi kepustakaan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis bahan hukum dengan logika deduktif. Hasil pembahasan pada penelitian ini yaitu : 1) Keterkaitan eksistensi asas keseimbangan pada perjanjian baku dengan kedudukan para pihak dalam perjanjian pinjaman adalah bahwa keberadaan asas keseimbangan pada perjanjian baku sering diabaikan, hal ini berpengaruh terhadap kedudukan para pihak dalam perjanjian pinjaman yang menjadi tidak seimbang. 2) Keabsahan perjanjian baku pada perjanjian pinjaman (Perjanjian Hutang No. KSU/570-A/P/190508) dalam Putusan Pengadilan Negeri Kediri Nomor 15/Pdt.G/2013/PN.Kdr adalah sah secara hukum karena telah memenuhi seluruh unsur syarat sahnya perjanjian sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata dan oleh karenanya perjanjian tersebut mempunyai kekuatan mengikat (pacta sunt servanda). Terhadap putusan hakim dalam putusan nomor  15/Pdt.G/2013/PN.Kdr yang menolak pembatalan Perjanjian Hutang No. KSU/570-A/P/190508 merupakan putusan yang benar, karena keadaan peminjam yang telah wanprestasi baru kemudian menggugat untuk membatalkan perjanjian tersebut seakan menunjukkan bahwa peminjam beritikad tidak baik.

Kata Kunci    : Keabsahan; Keseimbangan; Klausula Baku; Perjanjian Pinjaman