Perancangan interior pusat kebudayaan ini merupakan proyek yang

mengusung konsep integrasi etnik lokal dan pola geometri. Permasalahan

yang diangkat dalam proyek ini adalah; (1)Bagaimana merancang Interior

Pusat Kebudayaan di Merauke yg dapat mewadahi kegiatan kreatifitas

dalam bidang seni dan budaya di Merauke? (2) Bagaimana merancang

Interior Pusat Kebudayaan di Merauke dengan Integrasi Konsep Etnik

Lokal dan Pola Geometri?. Metode yang digunakan pada perancangan

desain ini yaitu berupa programming, analisa data, pengembangan ide dan

gagasan, serta perancangan sehingga nantinya dapat membantu penulis

dalam menjawab permasalahan-permasalahan yang muncul. pusat

kebudayaan berkonsep etnik lokal dan pola geometri ini bertujuan untuk

wadah bagi masyarakat untuk belajar dan pusat kegiatan seni dan budaya,

Selain itu juga sebagi wadah pemersatu masyarakat dari berbagai suku dan

daerah yang tinggal di Merauke agar turut andil dalam kegiatan budaya

baik sebagai pemeran maupun sebagai penikmat, sehingga terwujudnya

aksi nyata dari semboyan “Izakod Bekai Izakod Kai” Satu Hati Satu

Tujuan.