Jahe merah Zingiber officinale var. rubrum merupakan salah satu tanaman khasiat obat yang banyak dimanfaatkan pada bagian rimpang. Kandungan dan manfaat jahe merah yang cukup banyak membuat komoditas ini terus meningkat permintaannya. Peningkatan permintaan jahe tidak diimbangi dengan kenaikan produksi jahe. Penurunan produksi jahe terus terjadi seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai manfaat minyak atsiri. Guna memenuhi permintaan pasar, budidaya jahe perlu dilakukan pemupukan baik organik maupun anorganik untuk meningkatkan produksi. Pemupukan bertujuan untuk menambah masukan hara, sehingga tanaman mampu tumbuh dan berkembang dengan optimal. Pupuk N bagi tanaman berfungsi untuk merangsang pertumbuhan vegetatif. Penggunaan pupuk yang mengandung P diharapkan mampu untuk mengoptimalkan pertumbuhan akar. Pemupukan N dan P telah terbukti dapat meningkatkan hasil rimpang jahe. Namun, hal ini belum disadari oleh petani. Pemupukan yang dilakukan petani hanya pupuk dasar tanpa pemupukan susulan dan dengan dosis yang tidak sesuai anjuran. Pemberian dosis yang terlalu tinggi justru akan menurunkan hasil tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kombinasi dosis pupuk N dan P yang tepat dalam pertumbuhan dan hasil jahe merah.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2021 sampai selesai di Dusun Pelem Desa Wonorejo Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah. Jenis pupuk N dan P yang digunakan yaitu ZA dan SP 36. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan 1 faktor dan 4 perlakuan yaitu D0 (Kontrol), D1 (225 kg.ha-1 ZA+50 kg.ha-1 SP 36), D2 (450 kg.ha-1 ZA+100 kg.ha-1 SP 36), D3 (675 kg.ha-1 ZA+150 kg.ha-1 SP 36). Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah batang per rumpun, jumlah batang per petak (1,8 m2), jumlah rumpun per petak (1,8 m2), bobot kering brangkasan, bobot segar rimpang per rumpun, bobot segar rimpang per petak (1,8 m2), bobot simpan per rumpun, bobot simpan per rimpang, panjang rimpang, lebar rimpang, dan tebal rimpang. analisis data menggunakan analisis ragam dan dilanjtkan dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test), uji regresi, serta uji korelasi anatar variabel.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk ZA dan SP 36  dengan berbagai dosis tidak menunjukkan pengaruh peningkatan terhadap semua variabel yang diamati. Hasil uji regresi menunjukan bahwa dosis terbaik untuk meningkatkan hasil belum dapat ditentukan. Hal ini disebabkan suhu pada lokasi pengamatan melebihi suhu optimal serta irigasi tadah hujan mengakibatkan pupuk menjadi lambat tersedia (slow release). Ketersediaan air yang kurang menjadikan pupuk tidak terinfiltrasi kedalam tanah sehingga tidak dapat dimanfaatkan tanaman secara maksimal.