Pendahuluan: Efusi pleura ganas (EPG) yang disebabkan oleh keganasan primer atau sekunder (metastasis) sering tidak ditemukan sel ganas terutama dari sitologi cairan pleura. Pengulangan pemeriksaan sitopatologi atau histopatologi membutuhkan waktu dan biaya untuk mendapatkan hasil. Deteksi awal diperlukan untuk membantu klinisi lebih cepat dan aktif mencari diagnosis pasti dan tatalaksana yang tepat.  

Metode: Penelitian uji dignostik dengan rancangan prospektif dilakukan pada pasien terduga EPG di ruang gawat darurat, rawat inap, dan rawat jalan penyakit paru RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada Agustus - Desember 2021 dengan  consecutive sampling. Kelompok EPG (n=21) dan bukan EPG (n=11) diperiksa cancer ratio plus dan rasio LDH serum / limfosit cairan pleura menggunakan uji independent t-test dan uji Mann Whitney untuk identifikasi EPG dan menilai derajat kesesuaian hasil pemeriksaan yang berasal dari sitopatologi dan histopatologi menggunakan uji Kappa dengan nilai p<0>

Hasil: Nilai cut off cancer ratio plus ?31,15 memiliki sensitivitas 0,857; spesifisitas 0,909 dengan nilai p<0>confidence interval [CI]=0,909-1,022); dan nilai Kappa 0,734 dengan nilai p<0>cut off rasio LDH serum / limfosit cairan pleura ?418,33 memiliki sensitivitas 0,857; spesifisitas 0,727 (95%CI=0,535-0,954); dan nilai Kappa 0,584 dengan nilai p<0>

Simpulan: Cancer ratio plus dan  rasio LDH serum / limfosit cairan pleura dapat dipertimbangkan sebagai prediktor awal kejadian EPG.