ABSTRAK

 Latar Belakang. Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan famili lentivirus subgrup retrovirus yang memiliki karakteristik genetik RNA yang menyerang sistem imunitas tubuh. Pada infeksi HIV terjadi imunosupresi yang disebabkan oleh menurunnya jumlah dan terganggunya fungsi sel T CD4. Kondisi kekurangan vitamin D pada pasien HIV lebih tinggi daripada pasien non-HIV. Vitamin D memiliki peranan penting untuk memperbaiki memperbaiki sistem imunitas, status nutrisi,  dan memperbaiki prognosis pada pasien HIV/AIDS.

Tujuan Penelitian. Mengetahui adanya pengaruh pemberian tablet vitamin D3 terhadap kadar serum vitamin D 25-OH, hemoglobin, albumin, dan rasio CD4/CD8 pada pasien terinfeksi HIV/AIDS dengan terapi antiretroviral (ARV).

Metode. Penelitian ini adalah penelitian experimental dengan pendekatan RCT yang menggunakan sampel berjumlah 40 pasien HIV yang rutin kontrol di poli VCT RS Dr. Moewardi yang mendapat antiretroviral. Pasien yang telah menandatangani inform consent serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diambil sampel darah dua kali pada saat kunjungan di poli VCT untuk diperiksa albumin, serum vitamin D 25-OH, serta nilai hemoglobin dan rasio CD4/CD8. Kriteria inklusi dan eksklusi dimaksudkan untuk mendapatkan sampel yang sedang dalam HIV stadium I dan II sehingga dapat diharapkan mengurangi faktor lain yang menimbulkan bias level vitamin D. Uji statistik menggunakan analisis beda mean dua kelompok dan uji mann-whitney.

 Hasil Penelitian. Setelah pemberian vitamin D3 2000 IU kadar D 25-OH pada kelompok perlakuan memiliki median sebesar 33,85 ng/ml, lebih tinggi dibandingkan median kelompok kontrol 26,65 ng/ml dengan hasil pengujian beda nilai median p = 0,002. Hemoglobin kelompok perlakuan  memiliki median sebesar 15,30 g/dl, lebih tinggi dibandingkan median kelompok kontrol 14,35 g/dl dengan hasil pengujian beda median dua kelompok p = 0,020. Albumin kelompok perlakuan  memiliki mean sebesar 4,70 g/dl, justru lebih rendah dibandingkan median kelompok kontrol 4,87 g/dl. Uji statistik menunjukkan bahwa perbedaan albumin sesudah perlakuan tersebut tidak signifikan (p = 0,118). Sesudah pemberian vitamin D3 CD4/CD8 memiliki median sebesar 0,48, lebih tinggi dibandingkan median kelompok kontrol 0,40. Uji statistik menunjukkan bahwa perbedaan CD4/CD8 sesudah perlakuan tersebut signifikan (p = 0,044).

 Kesimpulan. Pemberian tablet vitamin D3 2000 IU pada pasien terinfeksi HIV/AIDS yang sudah diterapi antiretroviral (ARV) dapat meningkatkan kadar serum vitamin D 25-OH, hemoglobin, dan rasio CD4/CD8 sementara albumin tidak meningkat.

 Kata Kunci. HIV, AIDS, hemoglobin, albumin, rasio CD4/CD8, vitamin D