Ramadhan Sakti Wibowo 2022, Pengaruh Variasi Suhu Pemadatan Terhadap Karakteristik Marshall Ashaplt Concrete-Wearing Course [Ac-Wc] Menggunakan Aspal Modifikasi (Aspal Pertamina Pen 60/70 Dengan Penambahan 1,5 % Styrofoam), Skripsi Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Salah satu prasarana transportasi adalah jalan yang merupakan kebutuhan pokok dalam kegiatan masyarakat. Seiring berjalannya waktu pembangunan jalan raya semakin berkembang dan membutuhkan material penyusun jalan yang lebih ramah lingkungan dan dapat meningkatkan mutu campuran aspal. Styrofoam merupakan bahan yang dapat ditambahkan dalam campuran lapisan permukaan perkerasan lentur, karena styrofaoam merupakan salah satu bahan termoplastik. Suhu pemadatan juga merupakan faktor yang harus diperhatikan selama pelaksanaan di lapangan, karena akan menentukan tingkat stabilitas aspal.

Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan aspal modifikasi dengan campuran 1,5% styrofoam. Kadar aspal optimum yang dipakai adalah 6% dengan Suhu pemadatan 80°C, 90°C,100°C,110°C, 120°C berdasarkan plot dari Bitumen Tes Data Chart ( BTDC ) .

Hasil dari penelitian ini adalah pada suhu pemadatan aspal modifikasi dengan penambahan kadar styrofoam 1,5% mempengaruhi perubahan nilai yang signifikan terhadap parameter Marshall. Nilai marshall  pada aspal modifikasi yang memenuhi persyaratan spesifikasi Bina Marga 2018 dari rentang suhu 80°C sampai 120°C dengan interval 10 ?C hanya pada suhu 110?C dan 120?C. Sehingga di dapatkan nilai tengah dari suhu pemadatan yang memenuhi spesifikasi pada aspal modifikasi penambahan 1,5% styrofoam adalah 115?C.