Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kinerja keuangan pada perusahaan sektor kesehatan sebelum dan selama pandemi (periode 2019-2020) dengan cara menganalisis laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dalam pengambilan data sampel perusahaan pada sektor kesehatan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan metode tersebut dihasilkan 7 sampel perusahaan, yaitu PT Mitra Keluarga Tbk, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk, PT Siloam International Hospitals Tbk, PT Prodia Widyahusada Tbk, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk, PT Medikaloka Hermina Tbk dan PT Metro Healthcare Indonesia Tbk.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketujuh perusahaan memiliki kondisi profitabilitas yang tidak baik. Pada rasio likuiditas terdapat tiga perusahaan yang memiliki kondisi likuiditas yang baik atau dapat dikatakan liquid, yaitu PT Mitra Keluarga Tbk, PT Prodia Widyahusada Tbk, dan PT Metro Healthcare Indonesia Tbk. Pada rasio solvabilitas dengan Rasio Total Utang Terhadap Total Aset (Debt to Asset Ratio) terdapat empat perusahaan yang memiliki kondisi solvabilitas yang baik atau solvable yaitu PT Mitra Keluarga Sejahtera Tbk, PT Siloam International Hospital Tbk, dan PT Prodia Widyahusada, dan PT Metro Healthcare Indonesia Tbk, sedangkan pada Rasio Total Utang Terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio) terdapat lima perusahaan yang yang memiliki kondisi solvabilitas yang baik atau solvable yaitu PT Mitra Keluarga Sejahtera Tbk, PT Siloam International Hospital Tbk, dan PT Prodia Widyahusada, PT Medikaloka Hermina Tbk dan PT Metro Healthcare Indonesia Tbk.

Kata kunci : Rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan kinerja keuangan