Kerusakan fungsional dan struktural yang disebabkan oleh frekuensi kendaraan dan jenis kendaraan yang melintas serta kondisi lingkungan disekitar jalan perlu dilakukan perbaikan baik pada lapisan permukaan dengan menambal atau membongkar lapisan struktural perkerasannya. Namun, hingga saat ini tingkat pelayanan jalan masih kurang baik dan mengakibatkan ketidak nyamanan bagi pengguna jalan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dilakukan evaluasi nilai kondisi jalan dan diharapkan dapat mengetahui hubungan antara nilai fungsional dan struktural jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara kondisi fungsional jalan menggunakan metode Pavement Condition Index dengan kondisi struktural jalan menggunakan metode Benkelman Beam. Metode penelitian dilakukan dengan menganalisis nilai kondisi fungsional perkerasan jalan (Pavement Condition Index) menggunakan alat Mobil Hawkeye 2000 dan nilai struktural perkerasan jalan menggunakan alat Benkelman Beam yang menghasilkan data lendutan pada masing-masing ruas jalan. Dari hasil analisis kondisi fungsional perkerasan jalan didapatkan nilai Pavement Condition Index pada ruas Jalan Simpang 3 Lingkar Kudus Timur-Batas Kabupaten Pati/Kudus; Lingkar Pati; Wangon-Menganti sebesar 31,50 (Very Poor); 60,09 (Fair); 57,80 (Fair). Dari hasil analisis kondisi struktural perkerasan jalan metode Benkelman Beam didapatkan nilai lendutan balik maksimum sebesar 0,4943 mm; 0,3734 mm; 0,6667 mm. Nilai lendutan wakil sebesar 0,2419 mm; 0,0582 mm; 0,2952 mm. Nilai modulus elastisitas minimum 844,215 Mpa; 1037,567 Mpa; 542,922 MPa. Hasil korelasi menggunakan SPSS antara metode Pavement Condition Index dengan metode Benkelman Beam menunjukkan “korelasi sedang” dengan r = 0,5849 dan “korelasi kuat” dengan r = 0,6294; “tidak ada korelasi” dengan r = 0,1647 dan r = 0,1778; dan “korelasi lemah” dengan r = 2703 dan r = 0,2345.