Desain interior suatu perpustakaan menjadi salah satu poin penting yang harus diperhatikan oleh suatu perpustakaan. Dalam menerapkan desain interior perpustakaan yang baik, maka harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi desain interior, diantarnya adalah memperhatikan tata ruang, tata warna, pencahayaan, sirkulasi udara, dan tata suara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja factor yang mempengaruhi desain interior ruang audio visual di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil pembahasan dari penelitian ini adalah penataan ruang kerja yang membutuhkan konsentrasi berlokasi di pojok ruangan, sehingga aman dari gangguan. Meja sirkulasi yang bersifat sebagai pelayanan umum diletakkan di tempat strategis yaitu terdapat di tengah ruangan agar mudah dicapai oleh pemustaka. Penataan furniture di layanan audio visual RI masing-masing diberi jarak dan telah disusun dalam bentuk garis lurus. Pewarnaan dinding pada ruang lay anan audio visual didominasi dengan warna putih yang menjadikan ruangan terlihat bersih, luas, dan memberikan kenyamanan saat membaca dan beraktifitas. Pencahayaan di layanan audio visual memanfaatkan cahaya alami dan buatan. Seluruh ruangan di layanan audio visual Perpustakaan Nasional RI menggunakan AC sentral dan suhu yang digunakan adalah 25 derajat celcius. Layanan audio visual telah melakukan upaya untuk meredam suara dari ruang teater mini dan studio musik yaitu menggunakan material bahan selimut akustik dan pelapisan karpet pada lantai.