Pendahuluan: Sindrom metabolik merupakan faktor risiko terbentuknya lesi aterosklerosis yang merupakan penginduksi berbagai penyakit kardiovaskular. ICAM-1 sebagai salah satu indikator awal terjadinya aterosklerosis. Daun kelor memiliki potensi anti-oksidan dan anti-inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengharuh dosis ekstrak etanolik daun kelor terhadap ekspresi ICAM-1 aorta tikus Wistar model sindrom metabolik.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan desain post-test only control group. Subjek penelitian 30 ekor tikus Wistar jantan, umur 8 minggu, terbagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol normal (KKN), kelompok kontrol positif sindrom metabolik (KKP) dan KP1, KP2, dan KP3. KP1, KP2, dan KP3 merupakan kelompok terinduksi sindrom metabolik dengan perlakuan ekstrak  etanolik daun  kelor dengan  dosis berturut-turut sebesar 150mg/kgBB/hari, 250mg/kgBB/hari, dan 350mg/kgBB/hari. Ekspresi ICAM-1 aorta dinilai menggunakan Intensity Distribution Score (IDS) yang kemudian dianalisis menggunakan uji one-way ANOVA dan uji Post-hoc Tukey HSD.

Hasil: Bertambahnya dosis ekstrak etanolik daun kelor (Moringa oleifera, Lamk) menurunkan nilai IDS ICAM-1 aorta tikus wistar dengan signifikansi p<0>

Simpulan: Peningkatan dosis ekstrak etanolik daun kelor (Moringa oleifera. Lamk) berpengaruh terhadap penurunan ekspresi ICAM-1 aorta tikus Wistar model sindrom metabolik.