Kabupaten pati adalah salah satu penghasil garam terbesar di Indonesia yang menjadikan ketersediaan  garam di kabupaten ini sangat melimpah. Garam merupakan sebuah bahan yang mudah didapatkan dan memiliki manfaat untuk dijadikan bahan aktif katoda sehingga ketersediaan garam dan manfaatnya ini dapat memberikan nilai tambah untuk kabupaten pati, petani garam dan juga pengusaha.Dalam studi kasus ini dibahas mengenai potensi garam sebagai bahan aktif katoda dengan menggunakan pilot plant yang dilakukan Pusat Unggulan Teknologi Penyimpanan Energi Listrik UNS dengan kapasitas 10 kg / hari. Penelitian ini juga mengembangkan model terkait minimasi biaya produksi pabrik katoda berbasis sodium. Pada penelitian ini juga didapatkan bahwa biaya minimum yang dihasilkan untuk penelitian ini adalah Rp.161.898.529.367 dengan nilai bahan baku garam sebesar 1000 kg. Dengan demikian untuk mendapatkan biaya minimal yang dibutuhkan dalam produksi bahan aktif katoda adalah dengan menggunakan bahan baku garam sebanyak 52 ton dalam 1 tahun. serta perhitungan techno ekonomi menunjukan nilai IRR > suku bunga, nilai NPV > 0. Tentunya hal ini dapat menjadi pertimbangan pemerintah kabupaten Pati untuk memaksimalkan potensi wilayah yang dimiliki.