ABSTRAK

Gilang Embun Cahyani. S111902018. 2023.  “Ekspresi verbal dan nonverbal dalam praktik kerohanian masyarakat penghayat kepercayaan Sapta Darma di Surokarsan Yogyakarta Kajian Etnolinguistik”

Penelitian terkait aliran kepercayaan kejawen Sapta Darma memiliki banyak potensi pada aspek kebahasaan dan kebudayaan yang belum banyak diungkap. Salah satu potensi tersebut terdapat pada kegiatan kerohanian yang dilakukan oleh masyarakat penganut kepercayaan Sapta Darma. Penelitian ini bertujuan untuk: 1. mendeskripsikan ekspresi verbal dan noverbal yang tercermin dalam ajaran kerohanian Sapta Darma di Surokarsan Yogyakarta, 2. mendeskripsikan makna kultural yang tercermin dalam ajaran kerohanian Sapta Darma di Surokarsan Yogyakarta, dan 3. mendeskripsikan pola pikir dan pandangan hidup masyarakat penghayat kerohanian Sapta Darma di Surokarsan Yogyakarta.

Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer yang berupa data lisan dalam bentuk tuturan informan dan data berupa gambar atau simbol, data sekunder yang merupakan data tertulis yang termuat dalam buku, artikel, dan website. Sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer berasal dari ujaran atau tuturan dari informan terpilih yang mempunyai kriteria khusus dan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat kepercayaan Sapta Darma. Sumber data sekunder adalah data yang berasal dari sumber-sumber tertulis seperti buku, dokumen, dan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Metode pemerolehan data melalui observasi nonpartisipasi (pengamatan langsung dengan tidak berpartisipsi di dalam kejadian yang di observasi) dan interview yang dikolaborasikan dengan teknik catat dan rekam. Data yang sudah diklasifikasi kemudian dianalisis menggunakan metode etnografi Spradley dengan model analisis etnosains.

Hasil dari penelitian ini adalah 1. Ekspresi verbal dan nonverbal yang tercermin dalam ajaran kepercayaan Sapta Darma terbagi atas 6 aspek. Yaitu berkaitan dengan simbol aliran kepercayaan Sapta Darma yang biasa disebut simbol pribadi manusia, ibadah yang dilakukan oleh penganut ajaran Sapta Darma, 7 ajaran atau 7 kewajiban yang harus dilakukan oleh penghayat ajaran kepercayaan Sapta Darma. kegiatan masyarakat kepercayaan Sapta Darma diluar kegiatan keagamaan. ritual semedi yang dilakukan oleh masyarakat penganut ajaran Sapta Darma, dan peringatan hari besar aliran kepercayaan Sapta Darma. 2. Makna kultural dari ajaran kepercayaan Sapta Darma memiliki berbagai ekspresi verbal berupa kata, frasa, kalimat, doa-doa. Sedangkan ekspresi nonvebral yang ditemukan adalah perangkat ubarampe dalam memperingati hari besar kepercayaan Sapta Darma, 3. Pola pikir dan pandangan hidup masyarakat kepercayaan Sapta Darma yakni hidup bahagia di dunia dan di akhirat, dimana saja dan dengan siapa saja penganut ajaran Sapta Darma harus bersinar layaknya matahari, waktu siang hari bekerja untuk memenuhi kebutuhan jasmani sedangkan malam hari atau pada saat waktu senggang memenuhi kebutuhan rokhani, berbuat baik, memiliki rasa kemanusiaan, suka menolong orang lain yang membutuhkan bantuan.