Tugas akhir ini membahas mengenai kajian studi kelayakan sistem hibrid PLTS-PLTD di kilang minyak PPSDM MIGAS. Studi kelayakan dilakukan untuk meninjau kelayakan apabila ditambahkan PLTS di sistem kelistrikan PLTD PPSDM MIGAS. Studi kelayakan dilakukan berdasarkan empat aspek utama, yaitu aspek lokasi, aspek teknis, aspek ekonomi dan aspek lingkungan. Metode yang digunakan adalah mengamati, mengukur, menghitung dan mensimulasikan dengan software.  Hasil studi kelayakan menunjukkan hasil yang layak untuk semua aspek. Pada aspek lingkungan tersedianya lahan dengan luas 3361 m2 yang cukup untuk pembangunan PLTS dan nilai rata-rata intensitas penyinaran matahari di PPSDM Migas juga cukup tinggi yaitu sebesar 5,393 kWh/m2/hari. Dari aspek teknis didapatkan kapasitas PLTS sebesar 60 kWp dan baterai dengan kapasitas 20kWh/10kW. Nilai kapasitas tersebut telah dikaji dengan melakukan analisis transient dan analisis aliran daya dengan menggunakan software ETAP dengan menunjukkan hasil yang baik. Kemudian dari analisis keekonomian didapatkan hasil nilai LCC (Life Cycle Cost) sebesar Rp 1.880.471.399 , nilai COE Sistem Hibrid PLTS-PLTD COE (Cost of Energy) sebesar Rp 6898/kWh, nilai NPV (Net Present Value) sebesar Rp 4.188.497.737, nilai CBR (Cost Benefit Ratio) sebesar 3,01 , nilai IRR (Internal Rate of Return) sebesar 38,25 %, dan investasi yang dilakukan akan mengalami balik modal pada tahun ke 3,4 tahun. Dan dengan menggunakan sistem hibrid PLTS-PLTD dapat mengurangi jumlah gas CO2 sebesar 78,4 ton setiap tahunnya.