Upacara tradisional sedekah gunung merupakan salah satu tradisi yang ada di Desa Lencoh Kabupaten Boyolali. Upacara tradisi tersebut masih dikembangkan sampai saat ini karena menjadi warisan leluhur yang sarat akan nilai-nilai pendidikan yang dapat kita teladani. Hal tersebut dapat dimanfaatkan sebagai penanaman karakter pada siswa, sehingga relevan dijadikan sebagai materi pembelajaran Bahasa Jawa di SMA. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: 1) sejarah terjadinya, prosesi pelaksanaan dan ubarampe upacara tradisional Sedekah Gunung, 2) nilai-nilai pendidikan yang terdapat di dalam upacara tradisional Sedekah Gunung, 3) karakteristik materi upacara tradisional yang terdapat dalam buku pembelajaran bahasa Jawa di Sekolah Menengah Atas, dan 4) pemanfaatan nilai pendidikan upacara tradisional Sedekah Gunung dalam mengembangkan materi ajar bahasa Jawa di Sekolah Menengah Atas.
Penelitian ini dilakukan di Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Penelitian ini menggunakan metode deskripstif kualitatif dengan pendekatan etnografi. Data dalam penelitian ini yaitu transkrip wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Validitas data menggunakan triangulasi sumber, triangulasi teori dan triangulasi metode. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik interaktif yang meliputi empat komponen, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) hal yang melatar belakangi dilaksanakannya upacara tradisional sedekah gunung di Desa Lencoh Kabupaten Boyolali yakni wujud syukur masyarakat kepada Tuhan karena diberikan keberkahan berupa hasil panen yang melimpah dan keselamatan karena hidup di Lereng Gunung yang rawan terjadi bencana. Pelaksanaan prosesi upacara tradisional sedekah gunung meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap puncak. Perlengakapan atau ubarampe yang dibutuhkan dalam upacara tradisional sedekah gunung antara lain: kepala kerbau dan tumpeng gunung beserta ubarampenya; 2) nilai pendidikan upacara tradisional sedekah gunung yakni (a) nilai religius meliputi beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersyukur, sedekah dan menghormati Rasulullah; (b) nilai moral meliputi solidaritas, kejujuran dan penghargaan terhadap alam; (c) nilai sosial meliputi tanggung jawab, demokrasi, dan gotong royong; (d) nilai budaya meliputi pelestarian terhadap budaya lokal, kesenian dan tarian daerah; 3) karakteristik materi upacara tradisional yang terdapat dalam buku pembelajaran bahasa Jawa yang digunakan guru sebagian besar belum sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai; serta 4) pemanfaatan nilai pendidikan upacara tradisional Sedekah Gunung dapat diajarkan pada siswa karena sesuai dengan perkembangan usianya dan materi tersebut sudah sesuai dengan silabus pada kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Jawa kelas XI semester ganjil.

Kata kunci: upacara tradisional sedekah gunung, nilai pendidikan, pembelajaran Bahasa Jawa