Longsor terjadi karena gangguan kesetimbangan gaya pada lereng yang salah satunya ditandai dengan adanya gerakan tanah. Salah satu Kecamatan di Wonogiri yang berpotensi longsor adalah Kecamatan Manyaran. Kecamatan Manyaran memiliki potensi akan gerakan tanah sebagaimana menurut Badan Geologi bahwa pada tahun 2014 di Dusun Kopen dan Timoyo, Desa Bero, Kecamatan Manyaran terjadi lapsing gerakan tanah. Selain itu, Kecamatan Manyaran memiliki kemiringan lereng agak curam karena topografi berbukit, sehingga menyebabkan daerah ini rentan mengalami longsor.  Penelitian dilakukan di Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri pada bulan Oktober sampai Desember 2021. Tujuan dilakukannya penelitian antara lain mengidentifikasi tingkat kerawanan longsor di Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri, mengetahui faktor penentu tingkat kerawanan longsor di Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri, dan menentukan upaya konservasi untuk meminimalkan terjadinya longsor sehingga dapat mengantisipasi terjadinya degradasi lahan. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif-eksploratif dan overlay peta menggunakan sistem informasi geografis.  Penelitian memberikan hasil bahwa kerawanan longsor di Kecamatan Manyaran dari seluruh daerah yang digunakan dalam penelitian ini yakni seluas 5.116,83 hektar, diperoleh hasil sebagai berikut : daerah dengan status tidak rawan sebesar 2,6%, potensi rawan 15,8%, agak rawan 17,84%, rawan longsor 54,02% dan sangat rawan 9,72?ri daerah penelitian. Faktor penentu kerawanan longsor pada penelitian adalah tekstur tanah. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah maupun mengurangi terjadinya longsor dengan konservasi vegetatif berupa penanaman tanaman vetiver dan konservasi mekanis berupa pembuatan teras.