Pengelolaan sampah saat ini yang bertumpu pada pendekatan akhir, yaitu dikumpul, diangkut dan dibuang ke tempat pemrosesan akhir (TPA) sudah seharusnya untuk ditinggalkan karena tidak efektif dan hanya memindahkan permasalahan sampah dari rumah ke TPA. Salah satunya yaitu Desa Payaman yang pengelolaan sampahnya bertumpu pada pendekatan akhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan sampah rumah tangga yang dilakukan masyarakat Desa Payaman, SDGs desa di Desa Payaman dan strategi yang dapat dilakukan untuk penanganan pengelolaan sampah Desa Payaman. Penelitian menggunakan metode snowball sampling,  Skala Likert, Analisis SWOT dan deskriptif kualitatif yang didasarkan pada obervasi dan wawancara. Hasil wawanacara akan dibandingkan dengan SNI 3242 tahun 2008 dan membuat matriks SWOT. Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat di Desa Payaman terkait sampah rumah tangga sebesar 75,6% termasuk dalam kategori sangat baik, masyarakat Desa Payaman dalam pengelolaan sampah rumah tangga menggunakan 5 dari 6 sistem pengelolaan berdasarkan SNI 3242 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah di rumah tangga, yang menghasilkan pemanfaatan sampah sebagai barang bernilai ekonomi. Masyarakat Desa Payaman belum melakukan pengolahan terhadap sampah dan dari 3 dusun terdapat 1 dusun yang pengelolaan sampahnya masih ditangani pihak ketiga. SDGs Desa Payaman pada tujuan nomor 6, 11, 12 dan 17 juga didapatkan poin capaian yang belum maksimal, selain itu pada tujuan nomor 12 juga masih diragukan kebenarannya. Strategi yang paling tepat untuk diterapkan yaitu dimulai dari masyarakat dengan sosialisasi terkait pengelolaan persampahan agar masyarakat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan.