Perkembangan era teknologi yang sudah semakin canggih dan terkini berdampak kepada semua aspek dalam kehidupan. Salah satu aspek yang berdampak yaitu banyak ditemukannya untuk teknologi pembuatan beton. Beberapa negara maju dan berkembang telah menggunakan inovasi – inovasi terkini dan terbaru untuk pembuatan beton. Pekerjaan konstruksi saat ini dilakukan dengan melihat unsur kekuatan, kekakuan, dan durabilitas yang tinggi untuk mencapai konstruksi yang aman dan dapat tahan lama dalam pelaksanaannya. Salah satu contoh untuk mendukung unsur tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan Reactive Powder Concrete (RPC). Penelitian ini bertujuan untuk antara lain, menentukan hasil variasi penggunaan fly ash pada beton bubuk reaktif dan menentukan pengaruh fly ash terhadap kuat tarik belah, serta modulus of rupture beton bubuk reaktf. Metode penelitian yang digunakan dalam kegiatan penelitian merupakan metode eksperimental. Rancangan campuran beton menggunakan silica fume 15%, pasir kuarsa 30%, dan variasi komposisi fly ash sebagai pengganti semen berturur – turut 0%; 2,5%; 5%; 7,5%; 10%; dan 12,5%. Benda uji yang digunakan untuk pengujian kuat tarik belah beton berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, sedangkan benda uji untuk pengujian modulus of rupture beton berbentuk balok dengan lebar 10 cm, tinggi 10 cm, dan panjang 40 cm. Masing – masing pengujian menggunakan 18 buah benda uji dimana setiap variasi menggunakan 3 buah benda uji dan total benda uji yang digunakan berjumlah 36 buah. Kedua pengujian dilakukan pada saat benda uji berumur mencapai 28 hari. Benda uji yang telah dilakukan pengujian telah memenuhi syarat dapat dikatakan sebagai beton mutu tinggi dimana hasil kuat tekan bernilai lebih besar dari 41,4 MPa. Hasil dari pengujian kuat tarik belah dan modulus of rupture beton bubuk reaktif dengan variasi komposisi fly ash sebagai pengganti semen berturut – turut 0%; 2,5%; 5%; 7,5%; 10%; dan 12,5% sebesar 5,16 MPa; 4,98 MPa; 4,72 MPa; 4,62 MPa; 4,53 MPa; dan 4,15 MPa dan 8,74 MPa; 8,46 MPa; 8,24 MPa; 7,97 MPa; 7,61 MPa; dan 7,44 MPa. Nilai dari pengujian kuat tarik belah dan modulus of rupture mengalami penurunan di setiap variasi penggunaan fly ash. Penurunan nilai kuat tarik belah dan modulus of rupture disebabkan oleh penggunaan fly ash yang kurang mampu menggantikan fungsi semen pada umumnya.