Rumah atau tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang setiap orang ingin dapat memilikinya. Harga properti yang dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan merupakan salah satu faktor masyarakat tidak dapat membeli rumah secara langsung tunai. Bank Mandiri menawarkan produk kredit pemilikan rumah (KPR) yang dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin membeli rumah namun dana yang terkumpul belum cukup memenuhi. Bank Mandiri tidak akan langsung memberikan KPR pada setiap calon debitur atau nasabah yang mengajukan pembiayaan tersebut. Pihak bank perlu melakukan analisis kelayakan nasabah guna menghindari risiko-risiko yang terjadi baik saat ini ataupun dimasa mendatang.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang mendeskripkan mengenai penelitian yang telah dilakukan penulis pada consumer loan Bank Mandiri Area Tangerang Gading Serpong. Data yang digunakan dalam penelitian mengenai analisis kelayakan nasabah terhadap pemberian kredit pemilikan rumah pada Bank Mandiri adalah data primer yang bersumber dari wawancara yang dilakukan dengan narasumber dari pihak bank.

Hasil penelitiaan menunjukkan pemeriksaan dokumen dan data diri nasabah melewati proses yang cukup ketat untuk menghindari risiko yang terjadi. Menganalisis kelayakan nasabah terhadap pemeberian KPR, Bank Mandiri menerapkan prinsip 5C. Prinsip 5C terdiri dari character yang menilai mengenai watak calon, capacity yang merupakan penilaian terhadap kemampuan nasabah dalam melunasi kredit yang diberikan, capital menganalisis dan melihat darimana sumber dana yang dimiliki nasabah, collateral yang menganalisis mengenai jaminan yang diberikan nasabah, dan condition yang menganalisis kondisi ekonomi dan politik pada saat ini dan dimasa mendatang. Faktor yang menyebabkan nasabah tidak dapat diberikan KPR diantaranya adalah faktor pendapatan yang tidak sesuai dengan ketentuan, kolektabilitas nasabah yang bermasalah, dan ketidaksesuaian dan ketidaklengkapan dokumen pengajuan.