Twitter merupakan salah satu media sosial yang banyak digunakan di Indonesia. Menurut laporan We Are Social jumlah pengguna twitter di Indonesia mencapai 18,45 juta pada 2022. Twitter memiliki berbagai fitur salah satunya yaitu autobase. Salah satu autobase yang ada di lingkungan kampus adalah @UNSFess_ yang bersifat anonim, dimana pengikutnya yaitu mahasiswa atau alumni dari UNS itu sendiri. Dalam keberjalanan dari autobase @UNSFess_ kini ditemukan fenomena self disclosure atau pengungkapan diri oleh pengguna autobase tersebut. Autobase twitter @UNSFess yang seharusnya digunakan untuk membahas hal-hal publik justru banyak yang menggunakan untuk menceritakan hal-hal yang ranahnya privat. Hal tersebut dapat membuat adanya pergeseran fungsi dari ruang publik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui motif pengguna @UNSFess_ melakukan self disclosure di menfess, untuk mengetahui bagaimana self disclosure mengakibatkan disfungsi ruang publik melalui autobase, untuk mengetahui batasan ruang privat dalam ruang publik bagi pengguna autobase @UNSFess_. Penelitian ini akan dikaji menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data yang diperoleh dari sumber data primer berupa observasi, wawancara dan dokumentasi, sumber data sekunder berasal dari jurnal, buku  dan literatur mengenai self disclosure dan disfungsi ruang publik. Informan pada penelitian ini ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Johari Window oleh Joseph Luft dan Harry Ingham yang menjelaskan mengenai self disclosure. Teori selanjutnya adalah teori ruang publik dan Jurgen Habermas. Hasil penelitian dari penelitian ini menunjukkan salah satu alasan atau motif individu melakukan self disclosure adalah tidak tercapainya rasionalitas komunikatif dalam kehidupan nyata. Selain itu, disfungsi ruang publik dalam @UNSFess_ terjadi akibat banyaknya postingan privat dalam autobase tersebut.