Aparatur Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) atau auditor internal pemerintah adalah pihak internal pemerintah yang bertugas untuk memastikan penyelenggaraan pemerintahan yang jujur, bersih, akuntabel dan transparan. Kontradiksi antara peran strategis APIP dan realita yang terjadi memberikan anggapan terkait kinerja auditor internal pemerintah yang kurang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti pengaruh kepemimpinan transformasional, komitmen organisasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja auditor internal pemerintah dengan kepuasan kerja sebagai variabel mediasi. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor internal pemerintah di Inspektorat Utama Badan Pusat Statistik. Penelitian ini menggunakan pendekatan purposive sampling dan didapatkan responden sebanyak 85 orang. Analisis menggunakan Structural Equation Modelling dengan bantuan SmartPLS 3.0. Hasil uji menunjukkan secara parsial komitmen organisasi dan kecerdasan emosional memberikan pengaruh langsung terhadap kinerja auditor internal pemerintah serta kepuasan kerja mampu memediasi pengaruh kepemimpinan transformasional, komitmen organisasi dan kecerdasan emosional terhadap kinerja auditor internal pemerintah. Hasil ini memberikan pemahaman bahwa organisasi perlu mempertimbangkan secara serius level kecerdasan emosional dan tingkat kepuasan kerja yang dirasakan auditor internal pemerintah. Dengan mempertimbangkan faktor tersebut, kinerja auditor dalam melakukan pengawasan dan pemeriksaan pengelolaan keuangan institusi pemerintah diharapkan mencapai titik optimal.