Penelitian ini berjudul “Perkembangan Kesenian Reog Campur Bawur Di Desa Banyuanyar Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun 1972-2021”. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana latar belakang munculnya Kesenian Reog Campur Bawur di Desa Banyuanyar?,(2)Bagaimana perkembangan Kesenian Reog Campur Bawur di Desa Banyuanyar tahun 1972-2012?,(3)Bagaimana eksistensi dan pengaruh Kesenian Reog Campur Bawur terhadap kondisi masyarakat dan pariwisata di Desa Banyuanyar Tahun 2013-2021? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan dari kesenian daerah Reog Campur Bawur pada Desa Banyuanyar dimulai tahun 1972-2021 dan pengaruhnya terhadap kondisi masyarakat serta pariwisata pada Desa Banyuanyar.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Tahapan dati metode sejarah ada 4 yaitu, heuristik atau pengumpulan sumber, verifikasi atau kritik sumber yang terdiri dari kritik intern dan kritik ekstern, interpretasi atau penafsiran, dan historiografi atau penulisan sejarah.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah perkembangan dari Kesenian Reog Campur Bawur pada Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali pada tahun 1972-2021. Kesenian tersebut diciptakan karena dilatarbelakangi oleh tradisi khas Desa Banyuanyar yaitu kenduri udan dawet. Pada tahun 1972-1975 kesenian tersebut diubah dari tarian menjadi Kesenian Reog guna menghormati leluhur Desa Banyuanyar. Memasuki tahun 1976-1997 kesenian tersebut mengalami perkembangan dalam pementasan sampai pendirian sanggar seni manunggal laras. Kesenian Reog Campur Bawur juga mengalami pasang surut yang menyebabkan kesenian tersebut ada dan tiada mulai tahun 1998-2012. Mulai tahun 2013-2021, Kesenian Reog Campur Bawur dibina oleh Pemerintah Desa dan Dinas Pariwisata. Kesenian tersebut akhirnya diangkat menjadi objek pariwisata pada desa wisata Banyuanyar sejak tahun 2013. Sehingga memberikan pengaruh bagi perkembangan pariwisata desa dan masyarakat desa.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah perkembangan dari Kesenian Reog Campur Bawur di Desa Banyuanyar dari tahun 1972 hingga tahun 2021 disebabkan adanya faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukungnya adalah pemuda Desa Banyuanyar mau melestarikan kesenian khas desa serta mendapat binaan dari Pemerintah Desa Banyuanyar dan Dinas Pariwisata Kabupaten Boyolali. Sementara faktor penghambatnya adalah kurangnya pemasaran dari Kesenian Reog Campur Bawur secara luas sehingga masih banyak masyarakat luar yang tidak mengenal kesenian tersebut. Oleh karena itu, Kesenian Reog Campur Bawur perlu untuk diperhatikan dan tetap dibina supaya tetap hidup dan berkembang menjadi kesenian nasional.