Peningkatan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di sektor kehutanan dan penggunaan lahan telah menjadi salah satu fokus kerja pemerintah Indonesia selama beberapa dekade terakhir. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi tingkat emisi yang dihasilkan, salah satunya dengan melakukan kerja sama dengan organisasi, lembaga dan negara lain, tak terkecuali dengan Norwegia melalui Norway’s International Climate and Forest Initiative (NICFI). Setelah melalui dinamika hubungan yang panjang dan sempat terputus, di tahun 2022 Indonesia memutuskan untuk bekerja sama kembali dengan Norwegia melalui NICFI. Dengan menggunakan pendekatan environmentalisme, teori kerja sama internasional dan konsep bantuan luar negeri, tulisan ini memiliki tujuan untuk melihat kepentingan Indonesia dalam kerja sama kembali dengan Norwegia. Adapun kesimpulan yang didapat dalam tulisan ini adalah adanya kesesuaian minat dan tujuan nasional dalam upaya pengurangan emisi GRK, diperlukannya pembaharuan kerja sama iklim yang mencakup area yang lebih luas, serta adanya pendanaan iklim yang diberikan oleh Norwegia diperlukan oleh Indonesia untuk menyokong berbagai aksi iklim.