Dalam beberapa tahun mendatang, kendaraan listrik akan beralih menjadi kendaraan yang digunakan secara massal dalam kegiatan transportasi guna mengurangi jejak karbon. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencapai target 'Net-Zero Emission' pada tahun 2060. Dalam implementasinya, keberadaan infrastruktur pengisian daya motor listrik seperti stasiun pengisian adalah salah satu faktor kritis dalam program adopsi kendaraan listrik. Konsumen akan merasa khawatir jika kendaraan mereka kehabisan baterai di tengah perjalanan sebelum mencapai tujuan mereka. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada penentuan lokasi stasiun pengisian di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia, yang ditargetkan sebagai strategi efektif dalam memberikan dampak awal besar pada pengurangan emisi di Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini mempertimbangkan penempatan lokasi yang cocok untuk pengguna motor listrik sehingga kegunaan stasiun pengisian optimal dan mampu melayani pengguna motor listrik di Kota Surakarta dengan biaya perjalanan minimum. Metode yang digunakan adalah menerapkan model optimisasi: model pemrograman linear campuran (MILP) untuk menemukan lokasi optimal stasiun pengisian baru yang dapat memaksimalkan cakupan permintaan. Penelitian ini menggunakan data pengguna, rute perjalanan, dan titik lokasi kandidat stasiun pengisian sebagai data awal untuk model optimisasi. Optimisasi dijalankan untuk menentukan solusi yang paling optimal untuk lokasi stasiun pengisian yang mempertimbangkan biaya perjalanan pengguna motor listrik sehingga permintaan dapat terpenuhi dengan baik.