Indeks pembangunan manusia (IPM) merupakan indikator yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia. Pertumbuhan IPM di Indonesia tahun 2021 perlahan mulai membaik meskipun tingkat pertumbuhannya masih lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2019. Data IPM di Indonesia tahun 2021 terhadap variabel independennya mengandung pencilan sehingga menyebabkan koefisien regresi yang didapatkan dari Metode Kuadrat Terkecil (MKT) kurang tepat. Masalah tersebut dapat diatasi dengan metode yang resisten terhadap pencilan yaitu analisis regresi robust. Regresi robust dapat dilakukan dengan beberapa estimasi, diantaranya yaitu menggunakan estimasi M dan estimasi Generalized S (GS), yang digunakan sebagai metode analisis pada penelitian ini. Estimasi GS merupakan hasil minimasi estimasi M dengan menggunakan selisih sisaan skala berpasangan. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan model IPM di Indonesia menggunakan analisis regresi robust menggunakan estimasi M dan estimasi Generalized S (GS) serta menentukan model manakah yang lebih baik dengan variabel dependen yaitu indeks pembangunan manusia di Indonesia tahun 2021 (Y) dan empat variabel independen yaitu usia harapan hidup (X1), harapan lama sekolah (X2), rata-rata lama sekolah (X3), dan pengeluaran per kapita yang disesuaikan (X4). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keempat variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen serta model regresi robust menggunakan estimasi Generalized S (GS) lebih baik dibandingkan model regresi robust menggunakan estimasi M. Hal ini dikarenakan nilai R^2 adjusted estimasi Generalized S (GS) lebih besar dibandingkan estimasi M dengan nilai sebesar 99,92% serta nilai Akaike Information Criterion (AIC) estimasi Generalized S (GS) lebih kecil dibandingkan estimasi M dengan nilai sebesar -56,0976.