Latar Belakang: Stroke merupakan penyakit yang dapat terjadi di negara maju maupun berkembang dan merupakan penyebab kematian terbanyak kedua di dunia. Stroke dapat menyebabkan berbagai komplikasi salah satunya adalah disfagia. Penelitian ini mengkaji mengenai efikasi penggunaan electrical stimulation (ES) sebagai terapi disfagia dilihat dari berbagai pengukuran derajat keparahan disfagia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti efikasi penggunaan ES yang merupakan salah satu terapi utama untuk gangguan menelan pada pasien pasca-stroke.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode telaah sistematis dengan mengikuti panduan dari PRISMA. Artikel disusun berdasarkan kata kunci yang sudah ditentukan pada PICO yaitu electrical stimulation, dysphagia, dan stroke. Artikel yang termasuk ke dalam kriteria inklusi adalah artikel dengan desain studi randomized controlled trial (RCT), berbahasa Inggris, dan dipublikasi dalam rentang waktu Januari 2013 hingga Januari 2023.

Hasil: Delapan belas studi yang termasuk ke dalam kriteria inklusi dilakukan telaah kritis oleh kedua penulis. Terdapat sepuluh jenis keluaran yang termasuk ke dalam telaah sistematis ini dan enam diantaranya memiliki hasil yang signifikan untuk menurunkan derajat keparahan disfagia.

Simpulan: ES dapat diberikan sebagai terapi utama untuk paien disfagia pasca- stroke. Enam jenis outcome yang digunakan untuk pengukuran derajat disfagia, yaitu FOIS, PAS, FDS, PTT, OTT, dan MASA, menunjukkan signifikansi yang tinggi terkait dengan pengurangan derajat disfagia sehingga mengurangi risiko terjadinya aspirasi pneumonia dengan menggunakan terapi ES ini.