Burnout akademik dipengaruhi oleh faktor eksternal berupa dukungan sosial dan faktor internal berupa self efficacy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) tingkat dukungan sosial, self efficacy, dan burnout akademik, (2) pengaruh dukungan sosial terhadap burnout akademik, (3) pengaruh self efficacy terhadap burnout akademik, (4) pengaruh dukungan sosial dan self efficacy terhadap burnout akademik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Populasinya 192 peserta didik kelas IX SMP Negeri 1 Kebakkramat dengan jumlah sampel 123 peserta didik. Penentuan sampel menggunakan metode Isaac & Michael (1995) dengan teknik pengambilan sampel proportional random sampling. Instrumen penelitian menggunakan skala psikologis dukungan sosial, self efficacy, dan burnout akademik. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif, regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tingkat dukungan sosial mayoritas peserta didik dalam kategori sedang dengan persentase 70,73%. Tingkat self efficacy mayoritas peserta didik dalam kategori sedang dengan persentase 75,60%. Tingkat burnout akademik mayoritas peserta didik dalam kategori sedang dengan persentase 68,29%, (2) dukungan sosial berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap burnout akademik dengan nilai signifikansi 0,000, (3) self efficacy mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap burnout akademik dengan nilai signifikansi 0,000, (4) dukungan sosial dan self efficacy memiliki pengaruh secara simultan terhadap burnout akademik dengan signifikansi nilai  0,000. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial dan self efficacy berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap burnout akademik. Saran bagi guru BK dapat bekerja sama dengan orang tua, guru, dan peserta didik mengenai urgensi pemberian dukungan sosial serta membantu peserta didik untuk mengembangkan self efficacy. Peserta didik dapat memberikan dukungan kepada teman sebaya dan meningkatkan self efficacy agar terhindar dari burnout akademik. Peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel lain dan populasi serta karakteristik yang lebih luas.