Latar Belakang. Hipoalbuminemia, suatu kondisi yang menyebabkan berkurangnya produksi albumin atau meningkatnya kehilangan albumin, umum terjadi pada pasien yang dirawat di rumah sakit dan pasien yang sakit kritis. Kondisi ini umum terjadi pada pasien usia lanjut di atas 65 tahun, dan prevalensinya di Indonesia adalah 40-50%. Kurkumin, komponen aktif dalam kunyit, menghambat sitokin, menunda apoptosis, dan memiliki efek modulasi kekebalan tubuh, menstimulasi kekebalan tubuh, dan anti oksidan. Melindungi sel-sel ginjal, mencegah hipertensi glomerulus, dan mengurangi peradangan.

Tujuan Penelitian. Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak Channa striata dan Curcuma xanthorriza rhizoma terhadap peningkatan kadar albumin dan pengaruhnya terhadap creatinine pada pasien dengan hipoalbuminemia.

Metode Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Penelitian dilakukan pada 36 pasien geriatri di HCU RSUD Dr. Moewardi yang telah memenuhi kriteria inklusi penelitian. Subjek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Desain penelitian ini menggunakan post test only control group. Sampel dianalisis menggunakan uji normalitas, uji repeated Anova (bila berdistribusi normal) atau uji Friedman (bila berdistribusi tidak normal, dan post hoc test (bila hasil uji repeated Anova p<0>

Hasil Penelitian. Peningkatan Albumin pada kelompok Channa sriata + Curcuma xanthorrhiza (p<0>Channa sriata (p=0.001) dan menunjukan perebedaan yang signifikan secara statistik. Pemberian Channa sriata dan Channa sriata + Curcuma xanthorrhiza tidak berpengaruh signifikan pada perubahan Creatinine pada pasien yang dirawat di High Care Unit (HCU) (p=0.172; p=0.406).

Kesimpulan. Ekstrak Channa striata dan Curcuma xanthorriza rhizoma lebih efektif dalam meningkatan kadar albumin dan tidak berpengaruh terhadap creatinine dibandingkan ekstrak Channa striata pada pasien dengan hipoalbuminemia.