Revitalisasi merupakan upaya perbaikan suatu hal yang bersifat vital dan mengalami penurunan fungsi supaya bisa difungsikan kembali, dalam hal ini pasar tradisional merupakan salah satu objek yang perlu untuk dilakukan revitalisasi rutin. Pasar Legi merupakan salah satu pasar yang sempat mengalami kebakaran, sehingga para pedagang kehilangan tempat untuk melakukan aktivitas perekonomiannya. Untuk itu, terjadinya musibah juga dapat menjadi alasan dilakukannya revitalisasi. Pasar Legi melakukan revitalisasi pada 2018. Dari revitalisasi, banyak perubahan yang terjadi di Pasar Legi. Untuk itu, para pedagang membutuhkan strategi adaptasi agar mereka dapat mempertahankan usahanya ditengah perubahan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bentuk proses adaptasi yang dilakukan pedagang dan (2) mengetahui dampak positif dan negatif revitalisasi fisik bagi para pedagang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif strategi studi kasus. Teori yang digunakan adalah teori strukturasi yang digunakan untuk mengkaji proses adaptasi. Dengan teori strukturasi, penelitian dikaji dengan dua konsep, yaitu agen dan struktur. Agen atau aktor dalam penelitian ini adalah pedagang dan pengelola pasar. Sementara struktur adalah aturan dan sumber daya yang ada didalamnya. Hasil penelitian menemukan bahwa banyak pedagang yang melakukan adaptasinya dengan bentuk adaptasi tingkah laku. Dengan ini mereka membuat cara dan inovasi masingmasing untuk dapat kembali menarik pembeli. Sementara itu, sebagian dari pedagang, khususnya pedagang yang berjualan di pasar dalam gedung baru merasakan tidak puas atas revitalisasi. Hal ini karena adanya gedung baru dan ketetapan tarif parkir membuat pengunjung tidak memiliki minat untuk datang.