Kawasan Waduk Mrica PLTA PB Soedirman merupakan muara sungai dari DAS (Daerah Aliran Sungai) Serayu yang sudah terindikasi tercemar mikroplastik. Keberadaan mikroplastik akan berdampak bagi perairan dan ikan di Waduk Mrica. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cemaran mikroplastik serta menganalisis karakter dan kelimpahan mikroplastik pada air dan ikan nila (Oreochromis niloticus) di Waduk Mrica. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2023 - Januari 2024. Pengambilan sampel air dan ikan nila dilakukan di kawasan Waduk Mrica pada 3 stasiun yaitu inlet, karamba, dan outlet. Pengambilan sampel ikan nila dilakukan menggunakan metode passive sampling. Sementara itu, sampel air diambil di jeluk 2 meter menggunakan water sampler. Pada masing-masing stasiun sampling diukur faktor abiotik air yang meliputi: suhu, pH, dan DO. Mikroplastik diidentifikasi dari lambung dan usus ikan nila serta dari air waduk. Pengujian sampel mikroplastik dilakukan dengan mengadopsi metode NOAA. Data pengamatan morfologi ikan dan karakteristik jenis mikroplastik dianalisis secara deskriptif. Sementara itu, data kelimpahan mikroplastik dianalisis secara statistik dengan uji anova dan uji korelasi regresi. Jenis mikroplastik yang ditemukan di Waduk Mrica berbentuk fragmen, fiber, dam filamen. Warna pada mikroplastik yang ditemukan bermacam – macam antara lain merah, biru, coklat, hijau, hitam, kuning, oranye, dan transparan. Kelimpahan mikroplastik yang ditemukan pada sampel air berkisar antara 7,4 – 18,9 partikel/liter. Kelimpahan mikroplastik yang ditemukan pada sampel ikan nila berkisar antara 142,63 – 423,59 partikel/kilogram. Kelimpahan mikroplastik pada air dan ikan nila memiliki perbedaan yang signifikan di ketiga stasiun pengamatan dengan kelimpahan tertinggi di stasiun karamba. Selain itu, terdapat korelasi yang berbanding lurus antara kelimpahan mikroplastik di sampel air dengan sampel ikan nila.