Jagung (Zea mays .L) merupakan komoditas pangan utama ke dua setelah padi bagi masyarakat Indonesia sehingga banyak ditanam oleh para petani salah satunya di Jumantono, Karanganyar. Selain karena kaya karbohidrat dan protein, jagung juga merupakan tanaman yang cocok dibudidayakan di lahan kering khususnya Jumantono dengan jenis tanah Alfisol. Alfisol termasuk salah satu tanah masam yang memiliki sifat kimia tanah yang kurang baik terutama unsur Ca dan Mg. Sehingga diperlukan tindakan pembenahan tanah dengan menggunakan bahan pembenah tanah berbasis ramah lingkungan (tanpa input anorganik) salah satunya ialah Biochar (arang hayati) dan pupuk kandang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi Biochar dan pupuk kandang terhadap sifat kimia tanah terutama kajian unsur Ca dan Mg di tanah Alfisol Jumantono serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman jagung. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial dengan dua faktor perlakuan yaitu dosis Biochar (0, 5, 10 dan 15 ton/ha) dan dosisi pupuk kandang (0, 10, dan 20 ton/ha). Variabel yang diamati adalah ketersediaan dan serapan Ca dan Mg, KTK, C organik, pH, tinggi tanaman, berat segar brangkasan dan berat kering brangkasan. Hasil penelitian diolah data dengan uji F dengan taraf signifikansi 95?n dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf signifikansi 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi biochar meningkatkan Ca-dd sebesar 30%, Mg-dd sebesar 10%. Pemberian pupuk kandang mampu meningkatkan kadar Ca-dd sebesar 16?n Mg-dd sebesar 6,7%. Serapan Ca terbaik terdapat pada perlakuan biochar dengan dosis 15 ton/ha yaitu 308,06 mg/tanaman dan pupuk kandang dengan dosis 20 ton/ha sebesar 272,5 mg/tanaman. Serapan Mg terbaik terdapat pada perlakuan biochar dengan dosis 15 ton/ha sebesar 271,29 mg/tanaman dan pupuk kandang dengan dosis 20 ton/ha sebesar 308,31 mg/tanaman.