Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan (1) bentuk dan fungsi tindak tutur langsung pada dialog film Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Pulang karya Angga Dwimas Sasongko; (2) bentuk dan fungsi tindak tutur tak langsung pada dialog film Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Pulang karya Angga Dwimas Sasongko; dan (3) relevansi tindak tutur langsung dan tak langsung pada dialog film Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Pulang karya Angga Dwimas Sasongko sebagai bahan ajar teks drama di SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini berupa film Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Pulang dan informan (guru bahasa Indonesia dan siswa kelas XI). Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan sampel bertujuan (purposive sampling). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis dokumen dan wawancara. Uji validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi teori dan triangulasi sumber data. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model mengalir menurut Miles dan Huberman. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, ditemukan tindak tutur langsung sebanyak 132 (55%) tuturan berita, 76 (32%) tuturan tanya, dan 31 (13%) tuturan perintah. Tuturan yang paling dominan adalah tuturan berita langsung karena dalam film ini lebih banyak memberikan informasi dan menyatakan pendapat tokoh. Kedua, ditemukan tindak tutur tak langsung sebanyak 25 (74%) tuturan berita dan 9 (26%) tuturan tanya. Tuturan yang paling dominan adalah tuturan berita karena tokoh dalam film ini lebih banyak menuturkan secara tidak langsung perintah dan larangan kepada tokoh lain. Ketiga, dari wawancara dengan guru dan siswa menyatakan bahwa dialog tindak tutur langsung dan tak langsung pada dialog film Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Pulang relevan digunakan sebagai alternatif bahan ajar teks drama kelas XI Kurikulum Merdeka karena (1) menggunakan bahasa yang sesuai dengan perkembangan zaman; (2) mampu meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa secara berkelanjutan; (3) disajikan secara faktual dan relevan dengan lingkungan dan latar belakang siswa; (4) disajikan dengan efisien dan ekonomis sesuai dengan gaya belajar siswa; dan (5) mampu mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi dalam penerapan ilmu pengetahuan dan kegiatan sehari-hari.