Pelita Aqlintakara Firda Agustin. TINDAK TUTUR PADA FILM PENDEK
LEMANTUN KARYA WREGAS BHANUTEJA DAN PEMANFAATANNYA
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JAWA DI SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret. Juli 2022.
          Film menjadi salah satu bahan tontonan yang memiliki nilai-nilai keindahan
dan makna tersirat yang ingin disampaikan kepada para penonton. Film pendek
Lemantun karya Wregas Bhanuteja merupakan salah satu film pendek berbahasa
Jawa yang sarat akan makna. Tuturan dalam film tersebut banyak mengandung
makna tersirat, karena mengandung banyak makna tersirat, sehingga perlu
dianalisis secara mendalam agar penonton dapat memahami maksud yang terdapat
pada film tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk : Mendeskripsikan wujud tindak
tutur pada film pendek Lemantun karya Wregas Bhanuteja. Mendeskripsikan
maksud tindak tutur pada film pendek Lemantun karya Wregas Bhanuteja.
Mendeskripsikan relevansi hasil analisis tindak tutur pada film pendek Lemantun
karya Wregas Bhanuteja dan pemanfaatannya dalam pembelajaran Bahasa Jawa di
Sekolah Menengah Pertama.
          Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan fokus kajian
tindak tutur. Data penelitian ini adalah kata, frasa, klausa serta kalimat yang
mengandung tindak tutur yang ada pada pada transkrip teks dialog film pendek
Lemantun dan hasil wawancara mengenai relevansinya sebagai materi ajar
pembelajaran menelaah dialog/percakapan kelas VII SMP. Sumber data penelitian
ini adalah dokumen dan informan. Teknik pengambilan sampel menggunakan
teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak
catat, analisis isi, dan wawancara. Teknik uji validitas data yang digunakan adalah
triangulasi teori dan triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan model
interaktif. Prosedur penelitian ini meliputi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, dan tahap penyelesaian.
          Hasil penelitian sebagai berikut : Pertama, pada film pendek Lemantun
ditemukan data tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi dengan keseluruhan data
berjumlah 107. Kedua, tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi yang terdapat pada
film pendek Lemantun bermaksud untuk menyatakan, menjelaskan, memberitahu,
menyuruh, mengajak, menawarkan, menyetujui, memuji, menegaskan,
menyarankan dsb. Ketiga, hasil analisis tindak tutur pada film pendek Lemantun
karya Wregas Bhanuteja dapat dijadikan bahan ajar pada pembelajaran Bahasa
Jawa KD menelaah dialog kelas VII SMP. Dengan demikian, penelitian ini dapat
memberikan implikasi positif terhadap bidang linguistik dan pengajaran. Selain itu,
perlu adanya penelitian dan pengembangan lebih lanjut mengenai kajian pragmatik
khususnya dalam film pendek berbahasa Jawa karena melalui dunia perfilman,
Bahasa Jawa dapat dengan mudah dikenal oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia