Temu ireng memiliki aktivitas antioksidan yang dapat digunakan untuk menangkal radikal bebas. Penggunaan ekstrak temu ireng secara langsung dinilai kurang efektif, sehingga dibuat sediaan mikroemulsi agar lebih nyaman penyerapannya pada kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan ekstrak Temu Ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) sebagai Antioksidan dalam formulasi sediaan mikroemulsi yang diharapkan dapat meningkatkan bioavailabilitas serta memiliki stabilitas fisika kimia yang baik.

Formulasi mikroemulsi antioksidan ini menggunakan ekstrak temu ireng dengan berbagai konsentrasi yaitu  0%, 1%, 2%, dan 4%. Parameter yang di amati pada pengujian evaluasi mikroemulsi ini meliputi uji organoleptik, uji viskositas, uji tipe emulsi, uji transmitan, uji homogenitas, uji pH, pengujian Antioksidan dengan metode DPPH, serta pengujian stabilitas dengan metode cycling test.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) memiliki efek antioksidan sedang dengan IC50 105,291 ppm. Sediaan mikroemulsi F1 (1%) berwarna coklat muda, FII (2%) coklat, dan FIII (4%) coklat tua, homogen, berbau khas temu ireng, dan sesuai pH kulit, serta peningkatan konsentrasi ekstrak meningkatkan viskositas tanpa mempengaruhi stabilitas. Aktivitas antioksidan meningkat dengan konsentrasi ekstrak, dengan IC50 98,253 ppm (1%), 92,193 ppm (2%), dan 84,086 ppm (4%).