Mahasiswa sedang dalam tahap transisi dari masa remaja menuju masa dewasa selain itu mahasiswa tingkat akhir juga sedang dalam masa transisi dari dunia sekolah ke dunia luar yang tidak ada kepastian. Kondisi ini membuat individu tanpa henti mempertanyakan masa depan mereka dan memunculkan berbagai kekhawatiran. Mahasiswa yang belum dapat melewati masa ini dengan baik sangat memungkinkan untuk mengalami krisis emosional yang negatif seperti kecemasan, stres, depresi bahkan masalah psikologis lainnya. Krisis emosional inilah yang kemudian disebut dengan quarter life crisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara emotion focused coping dengan quarter life crisis. Subjek penelitian merupakan mahasiswa tingkat akhir Psikologi UNS sejumlah 120 mahasiswa. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan total sampling. Instrument yang digunakan adalah skala quarter life crisis (α =.930) dan skala emotion focused coping (α =.841). anaisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi product moment. Hasil analisa data pada penelitian ini menunjukkan bahwa emotion focused coping memiliki korelasi negatif dan signifikan terhadap quarter life crisis (p-value: 0.000 dan r= -.847).