Perjanjian pembiayaan modal ventura merupakan bentuk kontrak yang sering kali mengandung klausula baku yang disusun sepihak oleh Perusahaan Modal Ventura (PMV). Penelitian ini menganalisis asas kebebasan berkontrak dalam perjanjian pembiayaan modal ventura yang mencantumkan klausula baku, dengan tujuan untuk menilai keabsahannya berdasarkan hukum perjanjian di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode hukum normatif dengan pendekatan peraturan perundang-undangan dan konseptual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klausula baku dalam perjanjian pembiayaan modal ventura bertujuan untuk memberikan efisiensi dan kepastian hukum, tetapi berpotensi menimbulkan ketidakseimbangan dalam posisi tawar antara PMV dan Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) sehingga PPU hanya dapat menerima atau menolak perjanjian. Perjanjian tersebut tetap dikatakan sah menurut prespektif asas kebebasan berkontrak apabila PPU menerima perjanjian karena PPU dianggap menyetujui isi perjanjian dan mengikatkan diri pada perjanjian. Perlu regulasi yang lebih tegas serta mekanisme perlindungan bagi pihak yang lebih lemah dalam perjanjian pembiayaan modal ventura guna memastikan asas kebebasan berkontrak tetap berjalan secara adil.