Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan aspek penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk melindungi pekerja dari risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Hal ini tentunya menjadi perhatian bagi Solo Technopark. Permasalahan K3 di Solo Technopark meliputi penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan, tidak adanya identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan pengendalian risiko, serta sumber daya manusia yang kurang perhatian terhadap permasalahan K3. Penelitian ini menggunakan metode HIRARC yang terbukti optimal dari penelitian-penelitian yang sudah ada. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan pihak terkait, didapatkan hasil bahwa distribusi risiko di tempat kerja atau dalam proses yang dianalisis cenderung menunjukkan konsentrasi pada kategori risiko yang lebih tinggi. Sekitar 40,74?ri total risiko masuk dalam kategori high, diikuti oleh medium (29,63%), low (22,22%) dan extreme (7,41%).  Sehingga strategi pengendalian risiko melalui Hierarcy of Control dapat dilakukan seperti eliminasi atau pengurangan bahaya dengan menjauhkan B3 dari area mesin, substitusi part agar lebih aman dan mengganti produksi ke mesin CNC, rekayasa teknik untuk mengusulkan kursi ergonomis bagi operator agar terhindar dari gangguan muskoleskeletal dan langkah menurunkan tingkat kebisingan, pengendalian administratif seperti perancangan prosedur, pembuatan rambu-rambu K3, dan pelatihan K3, serta pengawasan dan penggunaan APD sesuai standar yang telah ditentukan.