Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengevaluasi penghapusan barang milik daerah atas sekolah dasar yang sudah tutup di Kota Surakarta. Metode analisis yang digunakan adalah kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara kepada staf aset. Data yang penulis gunakan adalah data primer berupa data wawancara penulis dengan staf penanggungjawab penghapusan BMD dan data sekunder berupa Data Lelang Barang Milik Daerah di Dinas Kota Surakarta dan Data Hasil Perolehan Harga Lelang di Dinas Pendidikan Kota Surakarta.

Penelitian ini tentang penghapusan 64.234 mesin dan aset tetap lainnya dengan cara lelang yang dilakukan di Dinas Pendidikan Kota Surakarta. Nominal barang tersebut sebesar Rp4.315.053.274,00 setelah penyusutan diperoleh nilai Rp24.317.300,00 yang saat lelang mendapatkan nominal Rp25.540.000,00. Penyusutan nilai barang milik daerah disebabkan oleh kondisi barang tersebut yang sudah rusak berat dan tidak ditemukan, akan tetapi pada kenyataanya pencatatan barang milik daerah tersebut tetap diberi nilai sebesar Rp25,00 per barangnya yang seharusnya tidak diberi nilai atau nol. Hal ini berdampak kepada pencatatan inventarisasi Dinas Pendidikan Kota Surakarta menjadi tidak sesuai degan kondisi barang riil. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Penghapusan Brang Milik Daerah yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Surakarta belum sesuai dengan Pemendagri No 7 Tahun 2024.