Pabrik Gula Ceper (Tjepper Suikerfabriek) merupakan salah satu industrial heritage tertua dan termegah di Indonesia yang didirikan pada tahun 1863 di era kolonial Belanda. Meski sudah berhenti beroperasi di tahun 1997, bekas bangunan dari pabrik gula Ceper masih dapat terlihat sampai sekarang seperti gudang produksi, rumah dinas, kereta lori, corong uap, dan lain-lainnya, sayangnya bangunan tersebut terbengkalai terlihat dari interior dan eksterior bangunan yang sebagian rusak dan tertutup tanaman liar. Di sisi lain, Kabupaten Klaten memiliki potensi budaya dan kerajinan yang tersebar di berbagai daerah, sehingga diperlukan adanya wadah untuk mengintegrasikan potensi tersebut. Oleh karena itu, diperlukan kajian revitalisasi untuk menggali potensi eks Pabrik Gula Ceper sebagai tempat yang dapat menyokong ekonomi masyarakat, melestarikan budaya, dan dapat menjadi tempat berkumpul serta berinteraksi melalui pembangunan Klaten Cultural Center. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang dimulai dari tahap identifikasi isu dan permasalahan, tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap perumusan konsep untuk memberikan rekomendasi pengelolaan Kawasan yang tepat.